TUGAS KE- 4
Kapita selekta, 19 September 2013
Pembicara : Mrs. Sarah Santi
Apa yang ada dibenak kalian ketika mendengar kata
Marketing ? Sebagian besar dari argumentasi mahasiswa/i yang berada dalam kelas
kapita selekta minggu lalu menjawab marketing merupakan suatu pemasaran, sebuah
transaksi jual-beli, perselingkuhan dan lain-lain. Menurut ibu Sarah Santi
argumentasi setiap orang itu tidak salah maupun benar namun, beliau hanya
berpendapat sebenarnya marketing itu merupakan suatu kegiatan yang sangat
berkaitan dengan needs
(kebutuhan) dan wants
(keinginan).
Marketing mampu membuat NEEDS menjadi banyak pilihan yang
nantinya bisa berubah menjadi WANTS. Menurut Ibu Sarah Santi, NEEDS yang
dibutuhkan ole seseorang sangat terbatas yaitu terpaku pada papan, sandang dan
pangan. Namun dengan marketing, NEEDS yang terbatas itu bisa mendorong kita
dimana pilihan-pilihan yang muncul itu bisa menjadi WANTS. Contohnya manusia
membutuhkan tempat tinggal, namun dengan marketing manusia akan diberikan
banyak pilihan. Seperti untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal itu, kalian bisa
nmemilih beberapa opsi di bawah ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut :
1.
Apartement
2.
Perumahan
3.
Kost
Melalui marketing, NEEDS kita bisa dipenuhi namun dengan
banyak pilihan dan bisa mendorong kita untuk merubah NEEDS tersebut menjadi
WANTS.
Marketing politik terdiri dari 2 kata marketing dan
politik. Menurut Philip Kotler marketing pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Ilmu politik menurut R.N. Gilchrist; dan Lasswell adalah ilmu yang mempelajari
pengaruh dan kekuasaan, serta ilmu yang mengkaji teori dan fakta tentang
akumulai kekuasaan. bagaimana sebuah rezim memperoleh kekuasaan, mengelola dan
mempertahankan kekuasaan tersebut dari rezim lain yang bersaing.
Dalam melakukan marketing komunikasi ada dua modal
yang paling menentukan dalam pertarungan politik. Selain modal sosial, adalah
modal kapital. Modal sosial adalah tingkat popularitas yaitu sang calon
legislatif dikenali oleh semua orang,
sedangkan modal kapital adalah dari sisi finansial yaitu dana untuk kampanye.
Mengapa jika
berbicara politik kata perselingkuhan yang keluar dari mulut anda ? Apakah jika
berbicara marketing politik hanya membahas iklan politik dan tokoh politik?
Marketing politik dapat menjadi masalah apabila hal yang ideal pada awalnya
tetapi ternyata dialihkan untuk mencari keuntungan. Karena awalnya, politik berbicara mengenai persoalan
etika dan nilai-nilai serta relasi antar lembaga. Ketika nilai-nilai yang ada
di dalam masyarakat ini diubah menjadi sebuah transasksi yang bisa menjadi
sebuah keuntungan, hal ini sudah tidak sesuai lagi.
Marketing
politik mulai dikenal tahun’80an di Amerika dan tahun ‘90an di Indonesia.
Marketing politik bukan hanya untuk menampilkan citra politik. Marketing politik sendiri hadir karena adanya pergeseran
perilaku politik yang turut membawa dampak pada perubahan perilaku voters atau
pemilih. Dahulu mungkin kita lebih melihat adanya fenomena bahwa seseorang
memilih partai tertentu karena partai tersebut sesuai dengan ideologi mereka. Misalnya
seperti persamaan agama, maka saya memilih partai X. Atau karena partai
tersebut merupakan partai buruh, saya sebagai buruh akan memilih partai
tersebut.
Namun selama 3 era politik, yaitu era 1955, era orde baru
dan era reformasi terdapat perubahan perilaku para pemilih.Pada
tahun 1955, masyarakat akan memilih sosok politik dari sisi demografis dan
sosiologis. Pada masa orde baru masyarakat akan memilih sosok politik dari sisi
partai tersebut yang mampu mewakili psikologis identitas masyarakatnya. Namun berbeda dengan perilaku para pemilih di era
reformasi. Pada era ini muncul pemilih rasional dan kritis yang lebih
menekankan pada orientasi problem solving policy. Berbeda dengan 2 era sebelumnya
yang lebih menekankan pada orientasi ideologi.
Menurut Ibu Sarah, pada jaman sekarang lebih banyak
pemilih rasional. Karena mereka tidak lagi melihat persamaan ideologi, tetapi
melihat bagaimana sosok pemimpin tersebut mampu menyelesaikan masalah yang ada.
Contohnya saat pemilukada DKI Jakarta. Jokowi dan Ahok merupakan salah satu
contoh marketing politik yang bisa dibilang sukses. Karena team mereka mampu
melakukan pemasaran mengenai Jokowi yang berhasil menyelesaikan beberapa
permasalahan yang ada di Solo. Calon pemilih merasa jokowi juga mampu
menyelesaikan masalah serupa di Jakarta dan bisa berhasil. Dan lihat saja
buktinya, Jokowi terpilih dan lebih unggul ketimbang lawannya yaitu Fauzi Bowo.
Berikut kami lampirkan bagan konfigurasi pemilih yang
dibahas pada mata kuliah Kapita Selekta lalu :
KESIMPULAN :
Marketing Politik merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperkenalkan sosok politik kepada masyarakat. Marketing Politik sendiri hadir karena adanya perubahan perilaku politik. Baik dari politik yang berubah menjadi dunia persaingan hingga adanya perubahan perilaku dari pemilih.
Sekilas tentang pembicara :
Mrs. Sarah Santi
Work at Indikator Politik Indonesia
Studied at Women Studies, Program Pascasarjana UI
Experience :
- Indikator Politik Indonesia
Jun 2013 to present
- Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Oct 2010 to Jun 2013
- Fox Indonesia
Mar 2008 to Oct 2010
- Freedom Institute
Oct 2005 to Mar 2008
- Universitas Indonusa Esa Unggul
Education
Women Studies, Program Pascasarjana UI
FISIP UI
Universitas Indonesia
Indonusa Esa Unggul
Business Adm. FISIP UI
SMAN 8 (SMANDEL) Jakarta
0 comments:
Post a Comment