Teori Fotografi

TUGAS KE-8
KAPITA SELEKTA 30 OKTOBER 2013
Pembicara : Mr. Anindita Didit

Judul : Teori Photography



Pada kapita selekta pada tanggal 30 Oktober 2013, kelas kami kedatangan  seorang Photographer profesional yaitu bapak Anindita Didit, beliau merupakan pemilik dan pendiri dari “Didit Anindita School Of Photography” sekolah dan pelatihan khusus bagi para peminat Photography.

Pengertian Fotografi (photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" :Cahaya dan "Grafo" :Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya adalah kamera. Kamera adalah suatu alat yang digunakan untuk ‘menangkap’ cahaya lewat sensor. Informasi dari cahaya yang ditangkap di sensor itu lalu diterjemahkan menjadi gambar. Jika jumlah cahaya yang tertangkap di sensor itu kurang, maka gambar akan menjadi terlalu gelap (underexposed/UE). Sebaliknya, jika cahaya yang tertangkap di sensor berlebihan, maka gambar akan menjadi terlalu terang (overexposed/OE). Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

 Beliau menjelaskan untuk membuat foto yang baik adalah kombinasi dari Aperture, diafragma, ISO. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiganya :
o   Aperture merupakan ukuran besarnya bukaan lensa saat mengambil foto. Semakin besar lubang terbuka, maka makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor. Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Membaca istilah aperture 5.6, dalam bahasa fotografi adalah f/5.6. Simbol Aperture : 1/4000, 1/2000, 1/1000, 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/30, 1/15, 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 4, 8
o   Fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka. Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.
o   Diafragma merupakan bukaan lensa atau lubang di dalam lensa. Lubang tempat masuknya cahaya ini dapat kita atur besarnya. Jika lubang semakin besar maka cahaya yang masuk akan semakin banyak, serta sebaliknya. Simbol diafragma : 1,4, 2,8, 4, 5,6, 8, 11, 16, 22, 32
o   ISO merupakan kepekaan kamera menagkap cahaya, maka semakin rendah ISO semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin tinggi ISO semakin banyak cahaya yang masuk. Semakin sensitif sensor menangkap cahaya namun semakin banyak noise yang keluar dalam foto. ISO tinggi hanya digunakan ketika kita dalam kondisi kamera kekurangan cahaya, misalnya malam hari. ISO pada kamera pada umumnya adalah 100, 200, 400, 800, 1600, 3200.
            Ukuran lensa pada kamera sebagai berikut :
- 300, 200,185, 135,110,105,85 mm (tele lens lensa jauh /panjang)
- 50 mm (lensa standar / ukuran manusia)
- 35,28,24, 20 mm (lensa lebar wide)
- 16 mm (fish eye)
            komposisi foto (The Rules of thirds) dapat diartikan bagaimana kita meletakkan sebuah obyek utama didalam frame foto yang kita ambil. Dengan cara meletakkan obyek utama foto pada sepertiga jarak dari tepi ‘frame foto’. Terserah apakah itu 1/3 dari frame sebelah kiri, atas, bawah, kanan maupun kombinasi diantara keduanya (1/3 dari pojok kanan atas. Sebenarnya ini bukanlah aturan baku namun panduan untuk mendapatkan foto yang ‘lebih pas’ komposisinya.
            Untuk foto black and white (teori zone system) Gambar paling terang gradasi menuju ke gambar paling gelap. Putih – abu abu – abu gelap – hitam. Zone sistem merupakan sebuah teori foto hitam putih, di dalam sistem ini nya tampak dilihat warna putih,hitam,dan ada gradasi abu abu. Dalam Fotografi hitam putih mengandung berbagai kedalaman teknis bagaimana bentuk, tone, tekstur, garis, kontras dan bayangan berkombinasi secara dinamis. Dalam foto hitam putih juga terdapat sebuah penekanan terhadap kepekaan dan sensitifitas seorang fotografer didalam mengolaborasikan unsur terang dan gelap menjadi sebuah kesatuan yang utuh secara visual. Kemudian membahas Fashion Photography, Tidak terlepas dari ‘model’, titik fokus di muka si model (diantara mata) baru kemudian baju dan accesories model. Kelompok kami yaitu kelompok 8, menyetujui ungkapan bapak Anindita Didit bahwa dalam bentuk panggung huruf T, para model berpose di tiga titik tersebut dan pada posisi tersebut fotografer mengambil gambar. Hal tersebut sesuai dengan pengalaman kami dalam mengikuti fashion show, Biasanya pada fotografer mengambil pose terbaik dari model di titik utama.
            Depth of field (DOF) adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
            Kelompok kami banyak memperoleh masukan dalam mempelajari fotografi dikarenakan bapak Anindita Didit membawa kamera dan mempraktekan secara langsung bagaimana membuat foto panning, zooming, bluring / bokeh. Beliau bersedia membagi pengalamannya dalam dunia fotografi sehingga membuat kami bersemangat untuk mempelajarinya.

  Berikut ini adalah sekilas biografi dari beliau;



Sex: Male
Birthday: December 25
Children: Lalita Callandrini Anindita
Biaggi Anindita
Siblings: Aris Wibowo
Relationship Status: Married to Arkianti Anindita
Anniversary: June 11, 1995
Current City: Bogor
Hometown: Jakarta, Indonesia
Religious Views: Moslem
Photography Genres Specialising In
My Equipment
Nikon D200

  

0 comments:

Post a Comment